Tips Liburan Ke Puncak, Hemat dan Anti Macet
- View di Puncak kala malam hari - |
Area Puncak, Bogor selalu identik dengan kemacetan apalagi ketika weekend atau libur panjang tiba. Bisa-bisa harus menghabiskan waktu berjam-jam dari Jakarta untuk bisa sampai ke Puncak. Alhasil saya termasuk yang cukup malas setiap kali diajak ke Puncak. Mikirin capek di jalan, niatnya mau liburan eh malah sudah capek duluan.
Tapi karena rayuan gombal adek-adek akhirnya dengan sedikit berat hati ikut juga untuk jalan-jalan ke Puncak saat weekend. Dari rumah sudah negative thinking bakalan macet dan sampai mungkin keesokan paginya. Faktanya, kami sungguh beruntung waktu itu karena tidak macet dan jalanan lancar jaya.
Ada beberapa tips liburan ke puncak agar tidak kena macet dan tetap hemat di jalan. Apa saja?
1. Hindari Tanggal Habis Gajian
Biasanya orang-orang gajian saat awal bulan atau akhir bulan. Saat tanggal-tanggal tersebut, jalanan menuju Puncak biasanya juga lebih macet dan bisa ditandai dengan mudah. Kebetulan waktu itu kami berangkat Sabtu, 28 Mei 2022. Mungkin sudah ada yang gajian, tapi mungkin juga rata-rata belum.
Berangkat dari Bintaro, Tangerang Selatan setelah Sholat Maghrib dan sampai di Puncak kurang lebih 2 jam kemudian. Termasuk lancar dan tidak macet jalanan di malam itu. Jadi, selain menghindari tanggal muda, sebaiknya berangkat ketika sudah malam hari di hari Sabtu-nya. Karena rata-rata mungkin yang memang niat liburan ke Puncak akan berangkat di hari Jumat.
- Terpantau lalu lintas di jalan tol menuju Bogor - |
2. Bawa Bekal Sendiri
Daripada jajan untuk makan berat di Puncak, adik-adik ternyata sudah menyiapkan segala bekal dan perlengkapan agar bisa ala-ala piknik di sana. Kami bawa nasi, lauk buatan mama, galon, dan cemilan dari rumah. Alhasil disana tidak banyak jajan untuk mengisi perut. Saya pun hanya menghabiskan uang untuk jajan cilok Rp5.000,-, wedang ronde Rp5.000,-, dan ubi bakar cilembu Rp15.000,-.
- Ubi cilembu hangat cocok untuk menemani malam di Puncak - |
3. Tidur di Mobil
Liburan ke Puncak identik dengan menginap di villa atau hotel yang ada di sana. Tapi, demi menghemat budget akhir bulan, tidur di mobil bisa menjadi opsi. Parkir mobil di tempat umum seperti Masjid At-Ta'awun, Puncak dan sambil menikmati suasana sekitar kala malam hari.
- Area parkir Masjid At-Ta'awun - |
Saat menjelang sepertiga malam, bisa pindah ke Masjid At-Ta'awun untuk sholat sekaligus istirahat sambil menunggu waktu Subuh tiba. Sangat disarankan untuk membawa jaket atau selimut tebal karena udara di Puncak sungguh teramat dingin. Apalagi ketika kaki menyentuh air saat berwudhu, dinginnya sangat terasa. Di dalam masjid sudah ada beberapa orang yang numpang istirahat.
- Suasana di dalam Masjid At-Ta'awun - |
- Picture by @azizahnbl - |
- Picture by @azizahnbl - |
4. Menentukan Waktu Pulang
Demi menghindari macet, tidak harus berlama-lama jalan-jalan di Puncak. Setelah langit sudah mulai cerah meskipun tertutup kabut, jalan-jalan sebentar ke kebun teh lalu kembali pulang bisa menjadi opsi yang tepat. Jalanan di hari Minggu pagi menuju Jakarta dari Puncak pun masih sangat lancar dan tidak macet.
Tips di atas bisa dicoba jika memang niatnya hanya ingin mencari suasana baru dengan jalan sebentar di Puncak. Kecuali jika memang mau liburan di beberapa tempat wisata Puncak dan menginap, tentu itu sudah beda cerita. -dev
Comments