WISATA MANGROVE KARANGSONG, INDRAMAYU

Pertama kalinya datang ke Indramayu, tentu saja berekspektasi untuk eksplore suatu tempat wisata atau suatu tempat menarik di daerah ini. Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang termasuk perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jangan kaget kalau begitu sampai di kota ini, kesan pertamanya adalah ‘panas’.

Tak heran jika hawa panas begitu terasa ketika memasuki kawasan Indramayu karena letaknya yang tak jauh dari Laut Jawa. Kurang lebih bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam untuk menuju Pantai Karangsong dengan menggunakan kendaraan pribadi. Tidak ada kendaraan umum di sini, jika tidak ada teman untuk mendapatkan tumpangan di sini atau tidak membawa kendaraan pribadi lebih baik sewa mobil maupun sewa motor. Tapi biaya sewa mobil di sini pun juga tidak murah, satu hari dipatok Rp 850.000,00 menurut penuturan Rona salah satu teman saya waktu itu. Kalau untuk sewa motor belum sempat searching. Hehe...

Kami turun di stasiun Jatibarang setelah menaiki kereta api Tegal Express dari stasiun Senen. Sebenarnya tujuan utama ke Indramayu adalah untuk kondangan ke salah satu kawan kami Teh Fifi. Tapi mumpung ada di sini, bareng-bareng sama Rona dan Dira ingin jalan-jalan sekalian. Keberuntungan ada di pihak kami waktu itu, jadi ada Kak Erni (kakak kelas rona di univ paramadina) dan Kak Hilal pas bawa mobil. Sekalian lah kami ajak mereka jalan-jalan.

Tidak susah menemukan Pantai Karangsong, karena dengan aplikasi Waze dengan mudahnya kami mengikuti jalur yang ada. Tidak sampai 1 jam untuk sampai di kawasan wisata Pantai Karangsong. Tadinya kami hanya berniat untuk main di pantainya, tapi berhubung waktunya masih lumayan panjang akhirnya kami memutuskan untuk eksplore kawasan wisata mangrove.

- Pantai Karangsong, harus menaiki perahu untuk menuju wisata hutan mangrove -
Tiket masuk untuk ke mangrove hanya cukup merogoh kocek Rp 15.000,00 sudah include kapal PP, tiket masuk hutan mangrove. Tapi perlu diingat jika mau eksplore semua yang ada di sini, pastikan waktu yang dipunya cukup lama. Berhubung kami cuma memanfaatkan waktu sekitar 1 jam karena harus buru-buru mengejar kereta ke Jakarta pukul 16:45, beberapa spot pun kami lewatkan. Ada yang sedikit unik dan masih  menjadi pertanyaan ketika melihat pepohonan mangrove yang sebagian batangnya berwarna coklat tua dan sebagian lainnya berwarna hijau.
- Pohon Mangrove di antara jembatan bambu yang dibuat untuk mengitari hutan ini -
- Spot yang cukup bagus untuk berfoto, namun kami dikagetkan sesuatu yang tiba-tiba muncul di permukaan. Entahlah apa itu. -
- Salah satu spot yang cukup terang setelah melewati beberapa km jembatan bambu -

Tapi kami tak berkecil hati dan cukup puas sudah mengitari mangrove, main-main sebentar di Laut Jawa, hanya terlewat menara yang konon katanya bisa melihat dengan jelas view pantai karangsong dan biasanya dipakai untuk menikmati sunset. Ketika weekend tiba, wisatawan lumayan banyak berlalu lalang bersama kami melewati hutan mangrove. 

- Pantai Karangsong -

Ada lagi hal unik lain di Pantai Karangsong selain mangrove-nya, kapal-kapal nelayan berlabuh di sini, jaring-jaring besar kami lihat sambil membayangkan betapa banyak ikan yang bisa diraih jaring-jaring itu. Dan ada satu tempat yang cukup menarik perhatian kami yakni mushola berbentuk kapal. Bentuknya unik sungguh, mungkin lain waktu jika kesini lagi bisa mencoba merasakan sholat di tempat ini.

- Mushola unik berbentuk kapal -

Apadaya waktu sudah menunjukkan pukul 15:30 dan kami harus segera kembali menuju Stasiun Jatibarang. Jika ke Indramayu, jangan lupa mampir di pantai karangsong dan jangan lupa buanglah sampah pada tempatnya. Karena cukup miris di kawasan hutan mangrove masih banyaaaak sekali sampah berserakan dimana-mana. :)

- Kak Erni, saya, Rona, dan Dira

Comments

Popular Posts