KUBAH BIRU, CIRI KHAS MASJID AL AKBAR SURABAYA

Mengunjungi masjid selalu menjadi nuansa tersendiri buat saya dan mungkin bagi kebanyakan orang. Siapa yang tidak merasa tenang, nyaman, dan aman ketika berada di rumah Allah? Seperti halnya ketika berkunjung ke Masjid Al Akbar ini, bertemu dengan orang-orang yang baik dan menikmati ketentraman di sekitar masjid. 

Beruntung saya bisa berkunjung ke masjid terbesar ke-2 di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Kubah biru sebagai ciri khasnya mengingatkan saya pada Masjid Kubah Mas yang terletak di Depok, Jawa Barat. Bedanya warna kubahnya saja. Hehe…

Masjid Al Akbar atau yang disebut juga Masjid Agung Surabaya oleh sebagian masyarakat ini terletak di Jalan Tol Surabaya-Porong. Ciri khasnya adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru serta memiliki satu menara di sampingnya yang tingginya 99 meter. 

Tiket gratis untuk masuk ke kawasan masjid ini, hanya saja kalau mau naik ke menara masjid untuk melihat Masjid Al Akbar dan kota Surabaya dari atas cukup dengan membayar Rp 5.000,-. Kalau anak-anak cukup separuhnya saja Rp 2.500,-. Dengan memegang tiket ini kita sudah bisa menaiki lift yang totalnya ada 3 lantai, cukup bingung juga menara setinggi itu kenapa cuma 3 lantai? Ah, lupakanlah. Yang terpenting bisa sampai atas dan menikmati kota Surabaya di ketinggian. 

Mengenai Masjid Nasional Al Akbar sendiri usianya bisa dibilang masih remaja karena baru dibangun tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Walikota Surabaya yang waktu itu diempu oleh H.Soenarto Soemaprawiro pada masa pemerintahan BJ Habibie dan Try Sutrisno. Namun, sayangnya dikarenakan krisis moneter pada masa itu pembangunannya harus terhenti dan baru bisa dilanjutkan di tahun 1999 dan selesai pada tahun 2001.

Secara fisik, masjid ini berkapasitas 59.000 orang, luasnya adalah 22.300 meter persegi, dengan panjang rincian 147 meter dan lebar 128 meter. Keunikan bentuk kubah masjid ini terletak pada bentuk kubah yang hamper menyerupai setengah telur deng 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. 

Untuk menutuk kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia). Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.

Masjid Al Akbar memiliki 45 pintu dengan daun pintu ganda yang berarti dibutuhkan 90 daun pintu dengan ukuran masing-masing : lebar 1,5 m dan tinggi 4,5 m. Pintu terbuat dari kayu jati yang didatangkan khusus dari Perhutani dan dibuat oleh para pengrajin dari Surabaya. 

Untuk memenuhi kenyamanan, estetika serta keserasian keseluruah bangunan masjid, maka marmer dari Lampung dipilih untuk pelapis dinding dan lantai ruang dalam masjid, sehingga dukungan dari lantai terasa sekali ruangan menjadi sejuk dan khusyuk. Kaligrafi juga menjadi unsur penting yang didesain khusus dalam masjid ini untuk memberikan nuansa islami.

Bagian lain yang menjadi ciri khas Masjid Al Akbar ini adalah sebuah menara yang menjulang tinggi di sampingnya. Awalnya menara tadinya berjumlah 6 buah, namun karena pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis maupun biaya, maka menara hanya dibuat satu. 

Untuk membangun menara masjid ini digunakan teknologi Slip Form dari Singapura yang memerlukan waktu sekitar 2 bulan dalam pengecorannya. Menara ini memiliki ketinggian 99 meter yang puncaknya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang dapat memuat sekitar 30 orang dan pencapaiannya dengan menggunakan lift. (www.wikipedia.co.id)

Adanya wisata religi dengan mengunjungi masjid-masjid ini semoga semakin menumbuhkan kecintaan kita terhadap Islam. :)

(31/01/2014)



Comments

Popular Posts