MENIKMATI TAHUN BARU DI WADUK GAJAHMUNGKUR
Tahun baru adalah sebuah momen yang bagi sebagian besar orang menjadi saat yang tepat untuk hangout, jalan-jalan, ataupun piknik bersama keluarga. Tapi ada pula sebagian besar orang yang memilih untuk stay di rumah dan menikmatinya sambil menonton TV, film, atau kegiatan indoor lainnya dengan alasan terlalu padatnya lalu lintas maupun area wisata pada saat tahun baru.
Memang hal tersebut tidak bisa dipungkiri, pemandangan kendaraan memenuhi jalan raya menuju akses wisata adalah hal biasa ketika tahun baru tiba. Menjadikan tempat yang biasa sepi menjadi ramai dalam sekejap bak kota yang tak pernah mati. Apalagi tempat-tempat wisata seperti pantai, taman, kebun binatang seakan sulit sekali untuk menyela di tengah padatnya manusia dan kendaraan di tempat parkir.
Waduk Gajahmungkur bisa menjadi salah satu alternatif untuk merayakan tahun baru. Meskipun tempat ini tak semenarik pantai karena hanyalah sebuah bendungan buatan manusia, tapi tempat ini cukup lapang untuk sekedar bersantai di padang rumput nan hijau dengan pemandangan danau di depannya.
Terbukti karena kemarin saya sendiri merayakan tahun baru di tempat ini. Cukup padat memang tempatnya, wajar karena tahun baru hari ketika memuncaknya para wisatawan di tempat wisata. Tapi akses untuk menuju Waduk Gajahmungkur tidaklah terlalu macet dan cukup dikelola dengan baik di area wisatanya.
Waduk Gajahmungkur terletak di 3 Desa Sendang, Wonogiri, Jawa Tengah (bisa ditempuh dari Gunungkidul lewat Semin). Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu Bengawan Solo.
Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri, waduk ini juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MW.
Bisa dilihat betapa sangat bermanfaatnya waduk ini untuk petani dan penduduk sekitar meskipun pada waktu proses pembangunannya pemerintah harus memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Waduk Gajahmungkur ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Sayangnya, adanya sedimentasi (pengendapan) yang diakibatkan karena kerusakan parah daerah aliran sungai (DAS) menyebabkan umru waduk ini diperkirakan tidak akan lama.
- Pintu air Waduk Gajahmungkur - |
Bagi para wisatawan, tak perlu khawatir dan berpikir jika berlibur di Waduk Gajah Mungkur hanya akan melihat waduknya saja karena di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olahraga layang gantung (Gantole).
Terdapat juga taman rekreasi "Senang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan.
Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung. Tak perlu heran jika ketika berjalan menyusuri waduk hidung kita terganggu dengan bau amis, karena di kawasan ini memang dikembangkan kawasan argowisata berbagai jenis ikan tawar.
- Bendungan Waduk Gajahmungkur - |
Untuk tiket masuk waduk ini pun harganya sangat terjangkau, untuk hari biasa cukup membayar Rp5.100,- dan untuk hari libur hanya naik menjadi Rp7.600,-. Selain waduk dan fasilitas untuk memancing, di tempat ini juga terdapat taman satwa di mana kita bisa menyaksikan berbagai jenis satwa baik itu satwa darat, air, maupun unggas.
Layaknya seperti ke kebun binatang sama. Jadi di Waduk Gajahmungkur pun bisa menjadi ajang bagi para orang tua untuk mengenalkan satwa kepada anak-anaknya. Bagi remaja dan dewasa pun juga bisa untuk lebih mengenal satwa di sini.
- Taman Satwa
- Kolam Renang (Tarif Rp4.000,- per orang)
- Mainan anak-anak (Tarif Rp3.000,- per orang)
- Jet sky
- Perahu (Tarif Rp6.000,- per orang sesuai rute)
- Sepeda air (Tarif Rp5.000,- per orang)
- Sarana olahraga gantole
- Rumah makan terapung (karamba)
- Tempat ibadah, toilet, tempat parkir
- Kereta kelinci (Tarif Rp3.000,- per perjalanan)
- Tiket naik gajah (Tarif Rp5.000,- per orang sesuai rute)
Jadi, liburan tahun baru di waduk pun tak kalah asyiknya. -dev
Sumber foto: dok.pribadi (01/01/2013)
Comments